Senin, 15 November 2010

Surat untuk Danna


Dear Danna,
Malam ini, malam jumat (entahlah, aku lupa apakah ini pon, wage, atau kliwon. Aku berharap tidak yang terakhir).
Aku duduk diteras rumahku, sendirian.
Tidak. aku tidak sedang mencari petuah atau sedang melakukan ritual aneh apalah.
aku sedang berbincang dengan angin.
Aku berusaha bernegosiasi dengan angin agar mau memberitahukan isi hatiku kekamu.
Yah,minimal menyampaikan salamku saja sudah cukup.
Hhmm, seandainya saja aku tau kau dimana, aku tidak akan meminta bantuan angin untuk menyampaikan ini semua padamu.
Aku akan datang langsung menemuimu dan mengatakan, aku suka kamu.
Pasti kau berfikir aku sudah gila.
Tidak, aku tidak gila. Cinta hanya membuatku agak sedikit cengeng dan sedikit kehabisan akal (yaa, aku tau kata sedikit tidak tepat)
Itu terjadi sejak beberapa bulan ini.sejak kita mengakhiri obrolan panjang kita malam itu,
Aku baru menyadari kalau aku mencintaimu sebenarnya.
Maafkan aku yang selalu mengingkarinya selama ini.
Kini, kau telah pergi entah kemana.aku menyesal dan kini tak henti- hentinya aku mengutuki diriku sendiri.
Dimanakah kau saat ini??
Mengapa kau pergi begitu saja?
Tanpa meninggalkan senyum d bibir atau sesuatu yang bisa kukenang?

Aahh,kau ini memang payah!!baru menghadapi sikapku yang seperti itu saja,kau sudah goyah..
Hhm, aku yang payah atau aku yang bodoh karena masih saja berharap kau kembali?

Danna, apa kau sudah memiliki pacar sekarang?
Kuharap tidak (kau hanya mencintai aku kan ??)
Namun jika sudah pun, aku berharap pacarmu tidak sekeren aku...

Aku bingung, kenapa aku bisa jatuh cinta ya sama kamu?
Kamu ganteng sih (sebenarnya ku malas mengatakan ini).
Dan dengan kegantenganmu itu,kamu sering menggunakannya untuk tebar pesona sama cewek-cewek kan?
Katamu itu ramah, tapi aku illfell ngeliatnya. Itu yang membuat aku cuek sama kamu, Danna. Bahkan waktu kamu bilang suka sama aku ,aku tetap dingin.
Seandainya saja kamu tau, sebanarnya aku ingin berjingkat- jingkat kegirangan saat itu. Tapi aku berusaha keras menahan diri. Aku nggak kepingin kamu geer. maafkan aku ya.hehe :)
Sebenarnya,aku mencintai kamu bukan hanya karena kamu ganteng. tapi juga karena kamu baik, lucu, keren dan (iyaaaaa) ramaaah, tidak ada yang dibuat- buat, dan aku baru menyadari bahwa kamu memang begitu apa adanya, Danna.

Entah mengapa, malam ini aku begitu merindukanmu Danna.
Dan saat ini, aku sedang mengingat semua kenangan yg pernah kita lalui bersama.
Dulu, kita lebih banyak melungkan waktu untuk bersitegang ketimbang tertawa bersama.

Mungkin ini hukuman untukku Danna. Hukuman karena keegoisanku dan kemunafikanku karena mengingkari perasaanku ke kamu.
Biarlah Danna, kalau memang ini jalan yang harus kulalui, yaa akan kulalui sampai akhirnya nanti Tuhan berubah pikiran dan mempertemukan kita lagi (kini, aku tengah membujuk Tuhan agar mau mengabulkan doaku)

Aku janji Danna, kalau kau datang dan memintaku menjadi pacarmu lagi, aku akan menerimamu dengan wajah tersenyum. Dulu kau selalu menasehatiku, tersenyumlah walau hanya sedikit. Itu membuatmu terlihat sedikit manis.
Aku masih mengingat nasehatmu kan Danna :)
Malam semakin larut, aku lelah.
Jaga dirimu baik- baik ya,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar