Kamis, 11 November 2010

Seharian Itu Perasaan ku Tak Enak

Sebagian orangtua berpikir bahwa anak- anak mereka menyukai dan membutuhkan sahabat mereka lebih daripada orangtua mereka. Itu tidak benar, Jika aku bertengkat dengan ibu atau ayahku, sepanjang hari itu perasaanku tak enak. Aku kan tak bisa bertengkar dengan orangtuaku, lalu belajat dan melupakannya. Rasanya sangat gundah. Jika aku dan orangtuaku bertengkar, aku memang bisa duduk dikelas, tetapi tidak benar- benar memperhatikan pelajaran, karena benakku terus berputar, masih memikirkan pertengkaran itu.
Aku tidak berkonsentrasi pada perkataan dosen karena aku masih bingung: Apa yang dipikirkan orangtuaku? Mengapa mereka melontarkan kata- kata itu? Lalu aku bertanya tanya mengapa aku mengatakan apa yang tadi ku katakan? Aku mulai mencoba menetapkan waktu yang baik dan cara yang baik untuk membuka kembali percakapan dengan mereka supaya aku bisa pergi ketempat yang kuingankan, atau memperoleh apa yang kuinginkan.
Jadi aku duduk dikelas merencanakan strategi baru, membayangkan setiap kemumngkinan yang akan munculsebagai tanggapan. Yang berarti, tentu aku tidak memperhatikan pelajaran dikelas. Ini juga membuatku kesal, jadi aku marah- marah lagi.
Aku yakin, aku bukanlah satu- satunya anak yang dilanda masalah seperti ini. Teman- temanku juga merasa sama kesalnya jika hal ini terjadi pada mereka. Jadi, meskipun bagiku sangat penting untuk merasa dekat dengan teman- temanku, bagiku lebih berarti lagi untuk merasa dekat dengan orangtuaku. Seperti aku, kebanyakan temanku menghormati orangtua mereka. Saat aku dan orangtuaku seia sekata, banyak hal dalam hidupku tampak indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar